sms atau whatsapp Vito Buku 085721490923 / 082119305818
Harga :Rp. 30.000,-
Dalam novel ini, Lindsey menceritakan
tentang seorang lady yang bernama Ophelia
dan dikenal sebagai wanita yang paling cantik dan mempesona di seluruh daerah
di Inggris. Akan tetapi, selain kecantikannya yang terkenal. Dia juga dikenal
sebagai wanita yang angkuh, egois, manja dan kesukaaanya bergosip. Bahkan, ia
dikenal sebagai wanita kejam yang dengan sengaja mematahkan hati para pemuda di
Inggris.
Saat Ophelia memutuskan untuk mengakhiri
pertunangannya dengan Duncan, seorang Duke dari Skotlandia. Raphael, teman dari
Duncan tidak terima dengan perbuatan yang dilakukan oleh Ophelia. Dia
memutuskan untuk memberi pelajaran kepada lady yang tidak berperasaan itu.
Tapi, dia sendiri tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Akan tetapi, Duncan
menawari sesuatu yang mampu membuat Raphael tertarik untuk melakukannya.
Duncan mempertaruhakan hidupnya akan tetapi,
Raphael tidak tertarik akan hidupnya. Ia hanya tertarik dengan pertaruhan yang
ia dan Duncan lakukan. Maka, mereka setuju kalau mereka bertaruh uang dengan
jumlah 100 pound dengan pertaruhan, kalau Ophelia pasti tidak akan bisa merubah
sikap buruknya untuk Duncan dan Raphael bertaruh kalau Ophelia pasti bisa
berubah, karena tak ada manuasia yang tak bisa berubah menjadi lebih baik.
Kini, Raphael tidak bisa menyangkal bahwa semakin
baik peringaiannya, membuat Ophelia terlihat sangat menawan dimatanya. Apalagi,
rumor yang beredar membuat mereka tak bisa mengatakan apa-apa. Rumor tersebut
mengabarkan kalau mereka sudah bertunangan dan akan segera menikah dalam waktu
dekat. Baik Ophelia maupun, Raphhael tidak tahu siapa yang menceritakan rumor
itu. Apalagi, dibuktikan dengan beberapa bukti kalau Ophelia pernah datang
kerumah nya Raphael atas undangan keluarganya ( padahal waktu itu, Ophelia
diculik oleh Raphael). Setiap ada pesta, Ophelia maupun Raphael selalu terlihat
bersama bahkan mereka selalu menyempatkan untuk berdansa waltz. Terakhir mereka
terlihat berciuman di pesta penyambutan Ophelia yang baru pulang dari
penculikkanya.
Raphael yang tidak tahan dengan rumor yang
terus beredar. Memutuskan, untuk menikah dengan Ophelia dimalam mereka sedang
menghadiri pesta di salah satu kediaman lady Cade. Raphael yang tak bisa
berfikir secara realistis langsung memutuskan untuk menikah hari dan jam itu
juga dengan disaksikan oleh lady Cade sendiri.
Tanpa mereka sadari, mereka telah menjadi pasangan suami istri pada hari
itu juga.
Raphael tidak bisa membawa Ophelia kerumahnya
hari itu juga. Ia belum siap jika, wanita itu tinggal bersamanya dirumah yang
ia sayangi itu. Maka, ia membelikan Ophelia sebuah rumah yang sangat besar
untuk Ophelia tinggali seorang diri. Karena ia merasa belum siap untuk menjadi
seorang suami untuk wanita itu.
Ophelia yang tak terima dengan perlakuan yang
diterima dari suaminya itu. Langsung, membuat rencana yang pasti ampuh untuk
membuat Raphael marah kepadanya. Ia ingin berkunjung kerumah mertuanya. Seorang
Duke of Nortford. Jika, ia berkunjung kesana mungkin, akan membuat Raphael
merasa sangat marah kepadanya.
Raphael tahu kalau Ophelia tidak pergi kerumah
yang ia beikan ia pasti pergi kerumah ayahnya. Maka, ia segera menyusul Ophelia
kesana. Disana ia mendapati Ophelia sedang tidur diatas kasurnya. Ia ingin
sekali membelai istrinya itu. Tapi, ia ragu. Jadi, ia memutuskan untuk
membiarkan istrinya tidur. Ia berencana akan berdiskusi dengan Ophelia besok
pagi saja. Tapi, nyatanya Ophelia tahu kalau suaminya tidur disampingnya. Maka,
ia pun pergi besok pagi-pagi sekali.
Tiba dirumah. Ia diajak oleh ibunya untuk
berbelanja. Saat ia sedang belanja baju. Ophelia melihat kalau ada kereta kuda
yang hendak menabrak sahabatnya itu, Mavis. Maka, ia segera berlari dan
membatunya. Tapi, akibat ia membantu Mavis membuat ia koma selama seminggu.
Setelah ia siuman dari koma. Raphael datang
untuk menjenguknya, saat itulah Raphael mengatakan kalau ia sangat
mencintainya. Dia bahkan mengaku kalau ia bertaruh dengan Duncan hanya sebagai
awalnya saja. Sedang, ditengah dan akhir. Ia tulis membantunya. Ophelia awalnya
syok. Tapi, ia langsung memaafkan Raphael karena ia adalah suaminya sekarang
dan selamanya. Bahkan, ia bisa mengatakan sendiri kalau ia hamil anaknya
Raphael.
Lindsay mengambil tema historical romance. Dimana
di awal sampai akhir novel tersebut
menceritakan tentang kehidupan cinta ber setting masa lalu. Lindsay
berhasil membuat suatu tokoh yang banar-benar hidup. Tidak ada celah atau cacat
dari suatu karakter tersebut. Lindsay juga berhasil membuat setting tempat dari
masa lalu dengan begitu sistematis. Alur yang diceritakan juga berurutan.
Sehingga, tidak ada satu topik pun terlewatkan. Hanya saja, watak tokoh utama
ketika mendekati akhir cerita kurang begitu kentara. Dimana, Ophelia mengetahui
tentang rencana sang Duncan dan Raphael. Lindsay memang menunjukkan kalau
Ophelia marah terhadap Raphael. Akan tetapi, dari untaian kata yang diceritakan
oleh Lindsay kurang menunjukkan hal itu. Sehingga, terkesan seperti marah
pura-pura di hadapan Raphael.
Salah satu keunggulan yang ditojolkan oleh
novel ini adalah cerita yang disuguhkan sistematis,teratur, padat, dan
mudah
dimengerti oleh pembaca. Selain itu, dari pada novel-novel Linsay yang
lain.
Ide cerita yang ada di novel ini memang biasa, sebab rata-rata novel
Lindsay memang bersetting Eropa kuno dan selalu happy ending. Novel ini
banyak menceritakan intrik di masa zaman Victoria,
dimana semua orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
kekuasaaan.
Dengan syarat, orang tersebut harus mempunyai gelar kebangsawanan
tinggi. Selain itu,
banyak karakter tokoh kuat yang ada di dalam novel ini. Apalagi, tokoh
yang ada didalam novel ini sangat menonjol dan tidak terlalu banyak
tokoh. Sehingga,
tidak terlalu membingungkan dalam menghafalkan nama karakter serta nama
karakter.
Secara isi cerita di dalam novel ini sudah
cukup memuaskan, akan tetapi nama tokoh yang ada didalam novel terlalu sulit
untuk di ingat. Itu semua dikarenakan, nama tokoh diambil dari zaman Victoria.
Selain nama tokoh, ada beberapa adegan dan ucapan didalam novel yang kurang
sopan. Jadi, pembaca dibawah umur masih belum pantas untuk membacanya.
0 comments:
Posting Komentar