Selasa, 17 Juni 2014

Triangle of Love: Allah, Aku, & Kamu


 
sms atau whatsapp Vito Buku 082119305818 / 085721490923
Rp. 44.000,-


Cinta hadir mewarnai kehidupan manusia dalam berbagai bentuknya. Namun terkadang, manusia lupa bagaimana seharusnya menyikapi rasa cinta yang sesuai dengan fitrah dan koridor Islam sebagai agama paripurna.

Buku setebal 196 halaman ini berisi sekelumit hal yang berkaitan dengan cinta, pacaran, jomblo, taaruf, dan menikah dalam dimensi Islam yang aman dan indah. Sesuai dengan tagline-nya, menunda hati terikat sampai tiba akad, maka di dalam buku ini, pembaca akan diajak memahami perbedaan yang tegas antara pacaran dari sudut pandang definisi dan fenomena pada umumnya dengan “pacaran” dari sudut pandang Islam.



Pada bab I yang berjudul Mari Bicara Cinta, penulis memaparkan bentuk cinta yang terjadi pada usia anak-anak, remaja dan dewasa. Pada usia anak-anak, cinta diibaratkan permen yang manis, karena di mata anak-anak, cinta terwujud dalam bentuk kasih sayang, perhatian, perlindungan dan rasa senang. Pada usia remaja, cinta mulai diartikan sebagai ketertarikan kepada lawan jenis, yang terkadang menghadirkan kegelisahan  dan berbagai warna rasa yang dialami oleh remaja saat dia jatuh cinta. Pada usia dewasa pula, cinta menjadi lebih kompleks dan mulai memerhatikan segala aspek kehidupan termasuk komitmen dan cita-cita menuju pernikahan. Bab ini ditutup dengan sub bab berjudul Letakkan Cinta Pada Tempatnya, yaitu cinta yang semestinya didasarkan pada aturan-aturan Allah.

Bab selanjutnya yang berjudul Apa Itu Pacaran, akan memaparkan secara gamblang konsep pacaran dalam sudut pandang islam, perbandingannya dengan pacaran dalam sudut pandang umum dan secara tegas dikatakan pada bab ini, bahwa pacaran yang diperbolehkan bahkan sangat dianjurkan dalam islam, adalah pacaran antara dua orang yang sudah terikat tali pernikahan. Di luar itu, hukum pacaran adalah haram. Oleh sebab itu, bab ini pun ditutup dengan tips-tips jitu menjaga diri untuk tidak pacaran.

Bab berikutnya pula akan memaparkan fenomena zaman pacaran dewasa ini, diantaranya tentang kebiasaan melakukan antar jemput, saling menelpon, menunjukkan kemesraan di media sosial, rasa cemburu, hubungan yang putus sambung, PHP (pemberi harapan palsu), dan sebagainya. Mengiringi berbagai fenomena ini, penulis akan mengajak pembaca untuk memahami bahwa semua hal-hal tersebut hanya mendatangkan konsekuensi negatif bagi pelakunya. Dan bab ini pun ditutup secara lugas dengan membagi tips-tips untuk menguatkan pendirian di tengah arus zaman pacaran.

Sebuah quote menarik terselip pada bab Menunda Pacaran : “Jika ada seribu alasan untuk menunda menikah, mengapa tidak dengan menunda pacaran?”

Sesuai quote tersebut, tulisan pada bab ini akan menjelaskan alasan untuk menunda pacaran hingga saatnya terikat akad, juga mengajak pembaca khususnya yang masih single untuk mendaftarkan kriteria calon suami / istri idaman.
Pada bab berikutnya yang berjudul Jomblo Kuat, Sehat & Bermanfaat, penulis berusaha merubah paradigma bahwa jomblo adalah sebuah cara dan tahapan dalam hidup, bahkan status, dan orang yang masih jomblo tak seharusnya merasa malu atau minder, karena jomblo bukanlah aib.

Tips-tips menjaga hati turut disajikan pada bab selanjutnya yang berjudul Hati-hati dengan Hati, diantaranya dengan mengenal hati kita sendiri, berusaha menghindari penyakit hati, apa yang harus dilakukan saat jatuh hati dan bagaimana pula menjaga hati dari patah hati.

Bahasan ini relevan dengan bahasan pada bab berikutnya yang berjudul Galau? Gak lah Yaw! Di mana penulis membagi tips-tips anti galau termasuk kegalauan yang dialami orang-orang yang belum menemukan jodoh.

Tiga bab terakhir akan memperbincangkan tentang Taaruf, Ridho orang tua dan  Nikah. Pada Bab Taaruf akan dijelaskan langkah-langkah taaruf, dilanjutkan dengan pembahasan akan pentingnya ridho orang tua bagi mempermudah suatu urusan dalam bab Ridho Orang Tua.

Dan pada bab penutup yang berjudul Nikah, Yuk Ah, penulis menyajikan berbagai jenis pernikahan, mulai dari menikah yang diwajibkan, disunatkan, dibolehkan hingga yang diharamkan, serta manfaat dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh orang yang sudah menikah.

Buku ini dituturkan dengan bahasa yang ringan, mengalir, diselingi kalimat-kalimat humor juga quote-quote menarik, hingga sangat cocok untuk segmentasi pembaca awam baik yang berusia remaja maupun dewasa.  Turut diselipkan pula beberapa ilustrasi gambar pada setiap babnya untuk memperindah tampilan, meski pada sebagian gambarnya, desainnya terkesan rada jadul.

Beberapa bahasan dalam buku ini memang masih berputar pada ide-ide dan tema yang sudah ada, seperti pada pembahasan tentang pacaran dalam konteks Islam, menjaga hati dan proses taaruf. Hanya saja untuk menyesuaikan dengan konteks kekinian, terdapat beberapa bab yang relevan dengan situasi dan istilah-istilah yang muncul di masa kini, contohnya yang membahas tentang jomblo, galau, disertai contoh-contoh pergaulan antar lawan jenis yang dilakukan via media sosial.
Mungkin, akan lebih lengkap kiranya jika buku ini juga memuat sub bab yang bersandar pada surat An-Nur ayat 26 yang artinya : “ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.”

 Jadi di sini bisa dijelaskan, bahwa mendapatkan jodoh yang baik tidak cukup hanya sekedar diimpikan dan didoakan, tetapi juga harus diupayakan, dan salah satu langkahnya adalah dengan memproses diri sendiri menjadi individu yang baik agar layak mendapatkan jodoh yang baik pula.

Buku ini sangat cocok dibaca para remaja untuk memahami bagaimana memaknai cinta secara tepat sesuai ajaran Islami, bagi para dewasa muda yang belum menemukan pasangan hidup, juga panduan bagi para orang tua yang berusaha menanamkan konsep islami dalam pergaulan pada anak-anak usia remajanya.

0 comments:

Posting Komentar