Rabu, 18 Juni 2014

The Devil Who Tamed Her

 
 sms atau whatsapp Vito Buku 085721490923 / 082119305818
Harga :Rp. 30.000,-

Dalam novel ini, Lindsey menceritakan tentang  seorang lady yang bernama Ophelia dan dikenal sebagai wanita yang paling cantik dan mempesona di seluruh daerah di Inggris. Akan tetapi, selain kecantikannya yang terkenal. Dia juga dikenal sebagai wanita yang angkuh, egois, manja dan kesukaaanya bergosip. Bahkan, ia dikenal sebagai wanita kejam yang dengan sengaja mematahkan hati para pemuda di Inggris.
         Saat Ophelia memutuskan untuk mengakhiri pertunangannya dengan Duncan, seorang Duke dari Skotlandia. Raphael, teman dari Duncan tidak terima dengan perbuatan yang dilakukan oleh Ophelia. Dia memutuskan untuk memberi pelajaran kepada lady yang tidak berperasaan itu. Tapi, dia sendiri tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Akan tetapi, Duncan menawari sesuatu yang mampu membuat Raphael tertarik untuk melakukannya.
         Duncan mempertaruhakan hidupnya akan tetapi, Raphael tidak tertarik akan hidupnya. Ia hanya tertarik dengan pertaruhan yang ia dan Duncan lakukan. Maka, mereka setuju kalau mereka bertaruh uang dengan jumlah 100 pound dengan pertaruhan, kalau Ophelia pasti tidak akan bisa merubah sikap buruknya untuk Duncan dan Raphael bertaruh kalau Ophelia pasti bisa berubah, karena tak ada manuasia yang tak bisa berubah menjadi lebih baik.
         Kini, Raphael tidak bisa menyangkal bahwa semakin baik peringaiannya, membuat Ophelia terlihat sangat menawan dimatanya. Apalagi, rumor yang beredar membuat mereka tak bisa mengatakan apa-apa. Rumor tersebut mengabarkan kalau mereka sudah bertunangan dan akan segera menikah dalam waktu dekat. Baik Ophelia maupun, Raphhael tidak tahu siapa yang menceritakan rumor itu. Apalagi, dibuktikan dengan beberapa bukti kalau Ophelia pernah datang kerumah nya Raphael atas undangan keluarganya ( padahal waktu itu, Ophelia diculik oleh Raphael). Setiap ada pesta, Ophelia maupun Raphael selalu terlihat bersama bahkan mereka selalu menyempatkan untuk berdansa waltz. Terakhir mereka terlihat berciuman di pesta penyambutan Ophelia yang baru pulang dari penculikkanya.
        Raphael yang tidak tahan dengan rumor yang terus beredar. Memutuskan, untuk menikah dengan Ophelia dimalam mereka sedang menghadiri pesta di salah satu kediaman lady Cade. Raphael yang tak bisa berfikir secara realistis langsung memutuskan untuk menikah hari dan jam itu juga dengan disaksikan oleh lady Cade sendiri.  Tanpa mereka sadari, mereka telah menjadi pasangan suami istri pada hari itu juga.
        Raphael tidak bisa membawa Ophelia kerumahnya hari itu juga. Ia belum siap jika, wanita itu tinggal bersamanya dirumah yang ia sayangi itu. Maka, ia membelikan Ophelia sebuah rumah yang sangat besar untuk Ophelia tinggali seorang diri. Karena ia merasa belum siap untuk menjadi seorang suami untuk wanita itu.
         Ophelia yang tak terima dengan perlakuan yang diterima dari suaminya itu. Langsung, membuat rencana yang pasti ampuh untuk membuat Raphael marah kepadanya. Ia ingin berkunjung kerumah mertuanya. Seorang Duke of Nortford. Jika, ia berkunjung kesana mungkin, akan membuat Raphael merasa sangat marah kepadanya.
        Raphael tahu kalau Ophelia tidak pergi kerumah yang ia beikan ia pasti pergi kerumah ayahnya. Maka, ia segera menyusul Ophelia kesana. Disana ia mendapati Ophelia sedang tidur diatas kasurnya. Ia ingin sekali membelai istrinya itu. Tapi, ia ragu. Jadi, ia memutuskan untuk membiarkan istrinya tidur. Ia berencana akan berdiskusi dengan Ophelia besok pagi saja. Tapi, nyatanya Ophelia tahu kalau suaminya tidur disampingnya. Maka, ia pun pergi besok pagi-pagi sekali.
         Tiba dirumah. Ia diajak oleh ibunya untuk berbelanja. Saat ia sedang belanja baju. Ophelia melihat kalau ada kereta kuda yang hendak menabrak sahabatnya itu, Mavis. Maka, ia segera berlari dan membatunya. Tapi, akibat ia membantu Mavis membuat ia koma selama seminggu.
         Setelah ia siuman dari koma. Raphael datang untuk menjenguknya, saat itulah Raphael mengatakan kalau ia sangat mencintainya. Dia bahkan mengaku kalau ia bertaruh dengan Duncan hanya sebagai awalnya saja. Sedang, ditengah dan akhir. Ia tulis membantunya. Ophelia awalnya syok. Tapi, ia langsung memaafkan Raphael karena ia adalah suaminya sekarang dan selamanya. Bahkan, ia bisa mengatakan sendiri kalau ia hamil anaknya Raphael.
         
         Lindsay mengambil tema historical romance. Dimana di awal sampai akhir novel tersebut  menceritakan tentang kehidupan cinta ber setting masa lalu. Lindsay berhasil membuat suatu tokoh yang banar-benar hidup. Tidak ada celah atau cacat dari suatu karakter tersebut. Lindsay juga berhasil membuat setting tempat dari masa lalu dengan begitu sistematis. Alur yang diceritakan juga berurutan. Sehingga, tidak ada satu topik pun terlewatkan. Hanya saja, watak tokoh utama ketika mendekati akhir cerita kurang begitu kentara. Dimana, Ophelia mengetahui tentang rencana sang Duncan dan Raphael. Lindsay memang menunjukkan kalau Ophelia marah terhadap Raphael. Akan tetapi, dari untaian kata yang diceritakan oleh Lindsay kurang menunjukkan hal itu. Sehingga, terkesan seperti marah pura-pura di hadapan  Raphael.
         Salah satu keunggulan yang ditojolkan oleh novel ini adalah cerita yang disuguhkan sistematis,teratur, padat, dan mudah dimengerti oleh pembaca. Selain itu, dari pada novel-novel Linsay yang lain. Ide cerita yang ada di novel ini memang biasa, sebab rata-rata novel Lindsay memang bersetting Eropa kuno dan selalu happy ending. Novel ini banyak menceritakan intrik di masa zaman Victoria, dimana semua orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaaan. Dengan syarat, orang tersebut harus mempunyai gelar kebangsawanan tinggi. Selain itu, banyak karakter tokoh kuat yang ada di dalam novel ini. Apalagi, tokoh yang ada didalam novel ini sangat menonjol dan tidak terlalu banyak tokoh. Sehingga, tidak terlalu membingungkan dalam menghafalkan nama karakter serta nama karakter. 
         Secara isi cerita di dalam novel ini sudah cukup memuaskan, akan tetapi nama tokoh yang ada didalam novel terlalu sulit untuk di ingat. Itu semua dikarenakan, nama tokoh diambil dari zaman Victoria. Selain nama tokoh, ada beberapa adegan dan ucapan didalam novel yang kurang sopan. Jadi, pembaca dibawah umur masih belum pantas untuk membacanya.

0 comments:

Posting Komentar